Begitulah. akhir-akhir ini, tempat tinggal ku kerap di guyur hujan. Sama hal nya dengan Jakarta, yang berita itu aku dapat dari laporan Ibuku dan wanita yang pernah ku ceritakan di tulisanku sebelumnya. Hujan merupakan tetesan air dari langit. Bila berbicara mengenai tetesan air yang ada dalam diri manusia, hal itu identik dengan air mata. Bentuknya pun bisa berupa kebahagian maupun kesedihan.
Aku memang bukan penggemar Guns N Roses, si penyanyi lagu November Rain. Dari band itu, aku hanya mengetahui mengenai Slash dan Sweet Child of Mine. Tapi entah kenapa, lagu itu bisa menjadi soundtrack hidupku bulan ini.
Bulan ini sedang merasa jauh dari Sang Pencipta, mungkin karena minimnya aktifitas keagaaman disini ditambah pula peluang dosa datang sangat besar. Aku tidak bisa menyalahkan keadaan juga, dan aku pun sudah berusaha menambah amalan aku. Tapi entah, perasaan itu masih menjadi sahabat akrab.
Tetesan lain nya adalah urusan kuliah. Entah, semakin aku kejar nilai bagus dalam aktifitas kuliahku, semakin susah diraih. Aku akhirnya sampai pada titik, learning experience is so much important than highest grade. Iya, proses belajar dan bertarung di negeri orang menjadi sesuatu pengalaman tapi bukan berarti aku mengesampingkan urusan kuliah ku untuk lulus.
Hal lain yang berhubungan dengan kesedihan adalah, ketika ayahku datang menjenguk dan dia harus kembali ke Daarmstadt. Huff. Dont wanna tell much about this. Sulit untuk menulis panjang-panjang.
Air mata kebahagian yang aku nikmati bulan ini adalah, aku terharu bisa melalui LDR dengan wanita itu. Aku, pria yang merasa bodoh dalam urusan cinta akhir nya pada bulan ini mencapai umur 3 bulan dalam hubungan ku dengan wanita itu. Alhamdulillah belum menemukan masalah, dan semoga Allah memudahkan langkahku kedepannya.
Tiga banding satu namun aku harus bangkit. Bismillah.
Aku memang bukan penggemar Guns N Roses, si penyanyi lagu November Rain. Dari band itu, aku hanya mengetahui mengenai Slash dan Sweet Child of Mine. Tapi entah kenapa, lagu itu bisa menjadi soundtrack hidupku bulan ini.
Bulan ini sedang merasa jauh dari Sang Pencipta, mungkin karena minimnya aktifitas keagaaman disini ditambah pula peluang dosa datang sangat besar. Aku tidak bisa menyalahkan keadaan juga, dan aku pun sudah berusaha menambah amalan aku. Tapi entah, perasaan itu masih menjadi sahabat akrab.
Tetesan lain nya adalah urusan kuliah. Entah, semakin aku kejar nilai bagus dalam aktifitas kuliahku, semakin susah diraih. Aku akhirnya sampai pada titik, learning experience is so much important than highest grade. Iya, proses belajar dan bertarung di negeri orang menjadi sesuatu pengalaman tapi bukan berarti aku mengesampingkan urusan kuliah ku untuk lulus.
Hal lain yang berhubungan dengan kesedihan adalah, ketika ayahku datang menjenguk dan dia harus kembali ke Daarmstadt. Huff. Dont wanna tell much about this. Sulit untuk menulis panjang-panjang.
Air mata kebahagian yang aku nikmati bulan ini adalah, aku terharu bisa melalui LDR dengan wanita itu. Aku, pria yang merasa bodoh dalam urusan cinta akhir nya pada bulan ini mencapai umur 3 bulan dalam hubungan ku dengan wanita itu. Alhamdulillah belum menemukan masalah, dan semoga Allah memudahkan langkahku kedepannya.
Tiga banding satu namun aku harus bangkit. Bismillah.
No comments:
Post a Comment