18 February 2010

LEARN FROM IMPERFECTIONS

Nobody is perfect. Diantara kita pasti akrab dengan pepatah tersebut. Sempurna dalam arti flawless, parfait, perfecto, perfekt, tanpa cacat cela maupun noda dari semua sisi kehidupan sepertinya sedikit mustahil. Seandainya Allah memberi kesempurnaan, apakah kita mampu memegang amanah tersebut?

Kita yang diberi keadaan yang jauh dari sempurna saja sudah bisa bertingkah sombong dan merasa paling keren dan ganteng seantero planet bumi ini. Lalu bagaimana bila diberi kondisi yang almost perfect alias hampir sempurna? Hampir pasti dengan keadaan seperti itu, kita bisa saja berbuat semena-mena atau bahkan menjadi sengsara.


Sebetulnya, keadaan yang paling tepat adalah belajar dari ketidaksempurnaan. Di posisi itu, kita bisa merubah salah ataupun keliru menjadi bener. Merubah kegagalan menjadi sebuah kesuksesan. Karena dari ketidaksempurnaan, kita akan belajar untuk mendekati sempurna dalam arti positif. Iya, belajar. Layaknya manusia berakal, dimanapun kita berada haruslah belajar. Baik dari pengalaman maupun kritik.

Belum ada kata terlambat untuk memulainya. Dan tidak ada batas akhir untuk merasa jadi paling bener. Satu hal yang harus digaris bawahi, karena paling, Maha atau pun ter- sempurna hanyalah milik Allah.

terinspirasi dari kegagalan
Mediatheque ESC Rennes School of Business
18.02.2010 - 15.36

11 February 2010

LONDON DAN TEST ONLINE, DUA HAL BARU DAN BERHARGA

London, London
Ingin ku kesana ...
(The Changcuters – Hijrah Ke London)

Aku yakin, banyak orang Indonesia yang cukup akrab dengan band dan juga lagu tersebut. Penampilan yang nyentrik dan sering muncul di layar kaca membuat nama band tersebut melejit cepat.

Mendadak, lagu tersebut jadi terngiang di pikiranku. Bukan karena ingin kesananya, namun aku cukup antusias ketika aku lolos ke tahap recruitment berikutnya disebuah perusahaan di kota London. Aku berkesempatan melakukan test IQ, psychotest dan semacam test pengetahuan umum secara online. Test tersebut memakan waktu 75 menit.

Iya, karena perusahaan diluar negeri dan juga melakukannya via online. Sebuah pengalaman dahsyat yang sebelumnya tak pernah aku duga. Tanpa aku sadaripun, ketika membaca pengumuman tersebut via email, airmata menetes titik demi titik. Aku tidak pernah berharap atau berpikir akan lolos ke tahap berikut ini. Dan juga, London pun bukan target utama aku. Tapi entah, justru kota London tersebut memberiku kesempatan terlebih dulu ketimbang target utama aku.

Aku tidak berekspektasi lebih untuk hal itu, namun hingga detik aku menulis ini, rasa antusias dan euphoria itu masih muncul. Aku berharap, hal ini membuka kesempatan aku untuk vacancy yang lain dan menambah pengalaman dalam hal test. Aku yakin dan sangat yakin, Allah akan memudahkan jalanku dan memberi jalan yang aku tak pernah duga.

Cezembre 318, 11022010, 22.16

IBADAH DAN/ATAU ILMU

"Carilah ilmu yang tidak mengganggu ibadah, dan carilah ibadah yang yang tidak mengganggu menuntut ilmu kita" (Imam Hasan Al Basri)
Sewaktu di Jakarta, aku pernah mengikuti pengajian yang diisi oleh Ustadz Ihsan Hakim. Beliau termasuk pengisi rutin di tempat tersebut. Karena rutin, pengajian ini menggunakan silabus alias topik nya berhubungan antara hari yang satu dengan berikutnya.

Bulan itu, aku ingat sekali, pembahasannya mengenai Adab Menuntut Ilmu. Kala itu, aku sudah mendapat kepastian akan berangkat ke Perancis untuk mengambil gelar Master namun belum banyak yang mengetahui, hanya segelintir orang saja.

Entah, hal apa yang membuatku membuka file pengajian pada malam ini. Di file tersebut aku menemukan quote seperti yang tertulis diatas. Aku coba telaah dan ingat-ingat lagi materi yang disampaikan waktu itu, namun ternyata ingatan ku tidak sebagus yang aku kira.

Satu hal yang pasti, aku merasakan sebuah keraguan, dilema ataupun inbetween. Dua hal antara ilmu dan ibadah, hal yang saat ini aku rasakan sangat karena ditempat aku ini, kedua hal tersebut sulit untuk berjalan beriringan. Aku pun tidak bisa menyikapi hal tersebut dengan cara yang tepat. Mungkin tepat disini dalam artian tepat menurut agama.

Menurut pengajian yang aku ikuti disini, para penceramah selalu berkata bahwa kita sebagai warga minoritas dan selalu terdesak akan keadaan, sehingga kita bisa melakukan ibadah sholat dengan jama’. Itu salah satu contoh. Namun, bila kembali pada kalimat diatas, berarti proses mencari ilmu itu mengganggu kehidupan ibadah.

Ketika aku menanyakan case yang sama kepada beberapa ustadz kondang yang pernah aku hadiri ta’lim nya. Mereka memberikan pandangan, sesulit apapun, selalu usahakan sholat tepat waktu dan tinggalkan aktivitas keduniawian. Aku sangat setuju dengan ini, tapi berarti secara tak langsung apabila aku usahakan untuk sholat tepat waktu dan tanpa di jama’, itu akan mengganggu proses pencarian ilmu aku disini.

Mungkin, aku harus bertemu langsung dengan Imam Hasan Al-Basri untuk menanyakan penjelasan kalmat beliau dan solusi terbaik darinya.

05 February 2010

BILA SEMUA ORANG MENGETAHUI IBADAH SHOLAT

Kendala hidup di negara yang agama Islam bukan sebagai agama kaum mayoritas kembali terasa. Aku lagi-lagi merasakan sulitnya memperoleh waktu dan tempat untuk beribadah. Jadwal kuliah yang menyambung tanpa henti diiringi workgroup untuk tugas kelompok kembali menjadi kendala. Terlebih, sudah 2 kali berturut aku mengganti Sholat Jumat aku dengan Zuhur. Itupun harus di Jama’ dengan Ashar.

Banyak pihak mengatakan, kita terjebak dalam keadaan. Namun aku selalu berpikiran, mengapa kita kalah dengan aturan buatan manusia. Mencoba mengakali keadaan dengan kecerdasan yang aku miliki namun tetap, di lubuk hati ini merasakan ketidaksempurnaan dalam beribadah. Ibarat kata, kurang afdhal.

Sebuah contoh, aku pernah mencoba “colongan” izin keluar kelas untuk tujuan sholat zuhur tanpa di jama dengan ashar. Keluar dan wudhu di wc yang jelas-jelas tidak ada keran untuk kaki. Sehingga mengakibatkan lantai menjadi becek. Dilanjutkan dengan mecari ruangan kosong. Setelah berkeliling dan akhirnya menemukan ruangan, sholat nya pun dirasa tidak tenang. Simpel, aku masih merasa ragu dan takut dikira aneh bila saja tiba-tiba ada orang non-muslim datang membuka pintu ruangan. Aku yakin nantinya dia akan terheran. Padahal, aku tahu benar bahwa, semua lapisan tanah di bumi ini layak dijadikan tempat sujud. Tinggal menaruh kertas atau kain bersih di bagian muka, Voila kita sudah bisa beribadah.

Memang, disini ada wadah pengajian online. Namun akhir-akhir ini, aku benar-benar butuh sebuah “charger hati” langsung. Duduk sila mendengarkan sang ustadz berceramah dan mengajukan pertanyaan. Bukan hanya berupa mendengar suara dan diiringi dengan kegiatan lain seperti membuka email ato membereskan buku.

Dipikir lebih dalam, beribadah dan beraktifitas di negara Indonesia benar-benar seimbang dalam hal proporsi. Pembagian waktu yang adil dan tersedianya tempat tanpa perlu takut dilihat orang. Berharap suatu saat semua makhluk ciptaan Allah dapat mengerti mengenai ibadah sholat. Aku yakin tidak perlu was-was bila sholat sendirian di ruangan kosong. Dan aku tidak perlu berbohong izin ke wc. Dan pastinya, aku bisa melaksanakan sholat jumat tanpa diganti dengan zuhur bahkan aku pun tidak perlu menjama.

04 February 2010

.

Dear,

Lama juga gw ga nulis beginian. Rasanya aneh bwt seorang cowo, jadi inget masa-masa sd. Gw selalu menganggap hidup ini bagai rollercoaster, persis seperti lagu nya Ronan Keating. Bagi gw, hidup ini kadang di atas dan lalu dalam sekejap dibawah. Penuh dengan kejutan dan kadang membuat hati ini deg-degan. To be honest, Im not a type of person that like a surprise. Ibarat intel, gw pasti selalu berpikiran dan suka menganalisis sesuatu yang akan terjadi dalam hidup dr lingkungan sekitar gw. Sehingga nantinya gw ga akan segitu kagetnya melihat dan merasakan sesuatu yang terjadi. Apa yang gw lakuin dan bagaimana impact nya. Walau gw tau bgt, God works in a misterious way, dimana gw ga akan pernah tau dr mana gw akan menuai hasil dari perbuatan gw.

Tapi nyatanya, ga semua bakat FBI yang gw punya berfungsi dengan baik. Gw bener2 terjebak dalam permainan rollercoaster yang tidak memiliki jalur datar sama sekali. Coba bayangin, jika rollercoaster tersebut mulai diberangkatkan dari posisi dan dibuat menanjak. Setelah melihat ketinggian dan terlena, dalam sejenak kereta tersebut langsung turun bebas tiba2.

That’s life. Gw cuma bisa menjadi pilot bwt kehidupan gw sendiri. Terkadang semua saran yang diberikan terasa klise, tapi emang hal tersebut yang harus dijalani.

ANOTHER PART OF MY COUNTRY




Last weekend, I went to another part of my city. It called by BURZT. One thing that makes me amaze is, I found a travel agent that offered a destination to Indonesia (lets clap your hand). I post that thing also in Kaskus, the largest Indonesian Community. Check this link, and feel free to leave a comment in my thread with the tittle “[just share] Indonesia menjadi tujuan wisata travel agent di Eropa”.

I was wondering, why my government doesnt care about this small thing. If many foreign tourist go to my country, of course it will increase our country’s income. But sometime, I think that Indonesian people so egoistic and only care with the thing that related with their own life.
No offense but let we do a self-reflection now.

I LOVE GOD


God, thanks for the chance that you gave to me. You lift me into the sky, blessing my colorful life. That was so amazing. Remembering my past THAT I was so pity and messy to face my life, you cannot count how much I feel so happy now.

I knew that I had a terrible life. Every single day that I’ve been through was so messy. Everything out of control and all my plans failed. I asked God, “What happen to my life? Is this your punishment for all my sins? The world became so awful to me. Nobody can help me but I trust you can help me. You are the reason that I breathe. Reason that I live; reason that I believe that I have a great expectation in this life.

I know this life is just a fake and I know when you are smiling even though I am crying. I never know why you blow me a soul to live in this earth. And now, how can I thank to you if you give me so much torture in my life? Where is the justice?

I know you have a better plan better than mine, and then please give me strength to face all this life. Because however I try to hide from my destiny, you’ll always catch me and give me love that healing my pain. I know you are there God.”


For my entire life, I believed that God around me and smile to give me a spirit. God, thank you to give me a hope in my love life. Thank you to give me a wonderful family now. Thank you to send me a precious girlfriend and greatfriend in my life . Thank you to give me a chance to learn about the entire life, not only science knowledge but also a quality of being humane. Thank you to reward me the greatest birthday present in my life. Things that I havent got before. God, I promise you, I will be your slave.