Nobody is perfect. Diantara kita pasti akrab dengan pepatah tersebut. Sempurna dalam arti flawless, parfait, perfecto, perfekt, tanpa cacat cela maupun noda dari semua sisi kehidupan sepertinya sedikit mustahil. Seandainya Allah memberi kesempurnaan, apakah kita mampu memegang amanah tersebut?
Kita yang diberi keadaan yang jauh dari sempurna saja sudah bisa bertingkah sombong dan merasa paling keren dan ganteng seantero planet bumi ini. Lalu bagaimana bila diberi kondisi yang almost perfect alias hampir sempurna? Hampir pasti dengan keadaan seperti itu, kita bisa saja berbuat semena-mena atau bahkan menjadi sengsara.
Sebetulnya, keadaan yang paling tepat adalah belajar dari ketidaksempurnaan. Di posisi itu, kita bisa merubah salah ataupun keliru menjadi bener. Merubah kegagalan menjadi sebuah kesuksesan. Karena dari ketidaksempurnaan, kita akan belajar untuk mendekati sempurna dalam arti positif. Iya, belajar. Layaknya manusia berakal, dimanapun kita berada haruslah belajar. Baik dari pengalaman maupun kritik.
Belum ada kata terlambat untuk memulainya. Dan tidak ada batas akhir untuk merasa jadi paling bener. Satu hal yang harus digaris bawahi, karena paling, Maha atau pun ter- sempurna hanyalah milik Allah.
terinspirasi dari kegagalan
Mediatheque ESC Rennes School of Business
18.02.2010 - 15.36
18 February 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment